Bukayo Saka mengukir namanya dalam sejarah pada Kamis malam, menjadi pencetak gol terbanyak Arsenal sepanjang masa untuk timnas Inggris setelah mencetak gol gemilang melawan Wales. Hanya sehari setelah merayakan lima tahun debutnya bersama Three Lions, pemain berusia 23 tahun itu mencetak gol melengkung khasnya untuk mencatatkan gol ke-13 bagi tim nasional dan melampaui rekor legenda The Gunners, Cliff Bastin.
Saka mengukir namanya dalam buku sejarah Inggris dan Arsenal
Inggris dengan mudah mengalahkan Wales dalam kemenangan meyakinkan 3-0 dalam laga persahabatan di Wembley, dengan Saka memberikan momen ajaib yang memastikan kemenangan tersebut. Pemain sayap Arsenal itu mencetak gol ketiga Inggris malam itu dengan tendangan kaki kanan yang sensasional dari tepi kotak penalti, membuat kiper Karl Darlow tak berdaya. Sebelumnya pada malam itu, Morgan Rogers membuka skor dalam waktu tiga menit sebelum rekan setimnya di Aston Villa, Ollie Watkins, menggandakan keunggulan tak lama kemudian.
Gol Saka menambah koleksi golnya untuk Inggris menjadi 13 gol, melampaui rekor lama Bastin yang telah bertahan sebanyak 12 gol, menjadikannya pemain Arsenal dengan jumlah gol terbanyak sepanjang sejarah Three Lions. Gol tersebut tercipta hampir tepat lima tahun setelah bintang The Gunners tersebut melakoni debutnya bersama Inggris — kebetulan melawan Wales — pada Oktober 2020. Tendangan melengkung Saka tidak hanya melengkapi penampilan dominannya di babak pertama, tetapi juga menggarisbawahi pengaruhnya yang semakin besar sebagai salah satu penyerang paling menentukan di Inggris.
Saka: Mengembalikan Hale End ke Puncak
Tonggak sejarah Saka menggarisbawahi evolusinya dari seorang remaja berbakat menjadi salah satu penyerang terlengkap di Liga Primer. Bagi Arsenal, kesuksesannya bersama Three Lions merupakan momen yang membanggakan — tidak ada pemain dalam sejarah klub yang menyumbang lebih banyak gol untuk Inggris. Rekor ini menempatkannya di atas ikon-ikon seperti Bastin, Tony Adams, dan Ian Wright, yang mencerminkan perpaduan unik antara umur panjang, fleksibilitas, dan dampaknya di panggung internasional.
Kebangkitannya bertepatan dengan transformasi Inggris menjadi kekuatan global. Dari terobosan di Euro 2020 hingga menjadi bintang di Piala Dunia 2022, Saka selalu hadir di generasi emas baru Inggris. Di bawah arahan pelatih baru Thomas Tuchel, ia tetap menjadi pusat perhatian, dalam tim yang dibangun di sekitar bintang-bintang muda seperti dirinya, Jude Bellingham, dan Phil Foden.
Pencapaian pemain berusia 23 tahun ini juga menyoroti kebangkitan Arsenal sebagai penghasil talenta elit Inggris. Meskipun banyak bintang klub di masa lalu menorehkan prestasi di kompetisi domestik, dampak berkelanjutan Saka di panggung internasional menandai perubahan modern — bukti bahwa akademi Hale End Arsenal terus membina pemain-pemain yang mampu memimpin negara mereka.
Perjalanan Saka bersama Three Lions – suka duka
Saka telah mencatatkan 45 caps dan mencetak 13 gol, berkembang menjadi salah satu kekuatan Three Lions yang paling konsisten dan kreatif. Gol internasional pertamanya tercipta pada Juni 2021 melawan Austria, menandai awal dari performa gemilangnya yang telah membuatnya selalu mencetak gol di setiap kompetisi besar yang diikutinya.
Di Euro 2020, Saka menjadi salah satu bintang muda Inggris yang bersinar, bersinar dalam pertandingan babak gugur melawan Jerman dan Denmark. Namun, perjalanannya bukannya tanpa kesulitan — ia gagal mengeksekusi penalti penentu di final melawan Italia, yang memicu dukungan luas setelah mengalami pelecehan rasial daring. Alih-alih membiarkan kemunduran tersebut mendefinisikan dirinya, Saka justru merespons dengan dewasa, menjadi Pemain Terbaik Inggris Tahun 2023 dan mencetak hat-trick yang mengesankan melawan Makedonia Utara di kualifikasi Euro 2024.
Di Piala Dunia 2022, ia mencetak tiga gol, termasuk dua gol brilian melawan Iran, membuktikan kemampuannya untuk tampil di panggung sepak bola terbesar. Konsistensi dan fleksibilitasnya menjadikannya sosok yang tak tergantikan bagi setiap manajer Inggris yang pernah melatihnya. Kini, di bawah arahan Tuchel, peran Saka tetap vital — kecepatan, ketenangan, dan kecerdasan taktisnya menjadikan dia salah satu pemain inti saat fit.
Saka Kunci Harapan Inggris di Piala Dunia 2026
Gol Saka yang memecahkan rekor semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain terbaik Inggris modern, dan dengan beberapa tahun ke depan, jumlah golnya kemungkinan akan bertambah. Ia kini akan mengalihkan fokusnya ke pertandingan-pertandingan Inggris berikutnya sementara Tuchel terus menyempurnakan skuadnya menjelang Piala Dunia 2026. Dengan kualifikasi yang hampir dipastikan, sang manajer diharapkan untuk terus membangun kreativitas dan ketajaman pemain Arsenal tersebut.